Proses Hidup

Seperti Debu yang sangat cepat Bertebaran saat tertiup kencangnya Angin. Itulah Proses Kehidupan. Kita harus bisa memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin sebelum waktu itu sendiri yang memanfaatkan kita. sugik_muhammed

Menjalani Hidup

Sungguh beruntung bagi orang yang saat ini berada diatas. Tapi janganlah terlalu puas dengan apa yang kalian dapatkan saat ini. orang yang berada di bawah justru semakin cepat berlari untuk bisa mendahului. sugik_muhammed

Keyakinan

Dan bagi setiap orang yang selalu mengeluh dan pesimis akan harapan dan tindakan yang akan di lakukan . Selalu ingatlah bahwa kita masih punya Tuhan Allah SWT yang sangat harus kita yakini menjadi solusi untuk kesulitan kita. Always Pray and keep trying. sugik_muhammed

Tujuan Kehidupan

Hidup itu layaknya sebuah Permainan. Dimana kita akan di hadapkan pada keputusan yang nantinya kita menang atau kita kalah. Jadi bekerja keraslah untuk memenangkan permainan itu. Sugik_muhammed

Arti Kesabaran

Bagaimana Perasaan kita saat terjebak dalam kemacetan yang sangat panjang? itu sama halnya dengan mimpi. Sebelum kita sampai di sebuah mimpi, Kita pasti akan melewati serangkaian kemacetan yaitu sebuah Kesabaran panjang yang akhirnya kita menemukan sebuah Kebahagiaan sugik_muhammed

24 November, 2009

Perhitungan subnetting sebenarnya bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat.Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host Broadcast.

Penulisan IP Address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya begini sobat, bahwa IP Address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya bisa saja sobat, artinya gini /24 diambil dari perhitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubungi dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR ( Classless Inter-Domain Routing ) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Sekarang yang jadi pertanyaannya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Untuk menjawab pertanyaan ini, silahkan sobat lihat tabel berikut:

Subnet MaskNilai CIDRSubnet MaskNilai CIDR
255.0.0.0/8255.255.240.0/20
255.128.0.0/9255.255.248.0/21
255.192.0.0/10255.255.252.0/22
255.224.0.0/11255.255.240.0/23
255.240.0.0/12255.255.248.0/24
255.248.0.0/13255.255.252.0/25
255.252.0.0/14
255.255.240.0/26
255.254.0.0/15255.255.248.0/27
255.255.0.0/16255.255.252.0/28
255.255.128.0/17255.255.240.0/29
255.255.192.0/18255.255.248.0/30
255.255.224.0/19


SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Perhitungan: Seperti sudah kami sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat d 4 hal, Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, Alamat Host dan Broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti ini:
  1. Jumlah Subnet = , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi jumlah Subnet adalah = 4 subnet.
  2. Jumlah Host per Subnet = - 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah - 2 =62 host.
  3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192. Jadi total subnet masknya adalah 0,64,128,192.
  4. Bagaimana dengan alamat Host dan Broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet192.168.1.0192.168.1.64192.168.1.128192.168.1.192
Host Pertama192.168.1.1192.168.1.65192.168.1.129192.168.1.193
Host Terakhir192.168.1.62192.168.1.126192.168.1.190192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63192.168.1.127192.168.1.191192.168.1.255

Kita sudah menyelesaikan subnetting untuk IP Address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah:

Subnet MaskNilai CIDR
255.255.255.0/24
255.255.255.128/25
255.255.255.192/26
255.255.255.224/27
255.255.255.240/28
255.255.255.248/29
255.255.255.252/30


Nah terus bagaimana dengan perhitungan Subnetting pada IP Address Class B dan Class A! Untuk yang satu ini silahkan sobat baca pada postingan kami selanjutnya..

Semoga Bermanfaat.

Border Gateway Protokol (BGP)

Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP versi 4 masih digunakan hingga saat ini

. BGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja

Exterior Gateway Protokol (EGP)

Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah sekarang lapuk routing protokol untuk Internet awalnya ditentukan pada tahun 1982 oleh Eric C. Rosen dari baut, dan Beranek Newman, dan David L. Mills. Ini pertama kali dijelaskan di RFC 827 dan resmi ditetapkan dalam RFC 904 (1984). EGP adalah reachability protokol sederhana, dan, tidak seperti jarak modern dan jalan-vector-vector protokol, sangat terbatas pada pohon-seperti topologies.

Pada awal hari dari Internet, sebuah gerbang luar protokol, EGP versi 3, digunakan untuk interkoneksi sistem otonom. EGP3 jangan sampai tertukar dengan EGPs pada umumnya. Saat ini, Batas Gateway Protocol (BGP) adalah standar untuk diterima Internet routing dan telah menggantikan dasarnya lebih terbatas EGP3.



Interior Gateway Protokol (IGP)

Sebuah interior gateway protokol (IGP) adalah routing protokol yang digunakan dalam suatu sistem otonom (AS).

Sebaliknya sebuah Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah untuk menentukan jaringan reachability antara sistem otonom dan menggunakan IGPs untuk menyelesaikan rute dalam sebuah AS.

Interior gateway protokol dapat dibagi menjadi dua kategori: 1) Jarak-vector routing protokol dan 2) Link-negara routing protokol.

Jenis Interior gateway protokol

Jarak-vector routing protokol

Mereka menggunakan raja-Ford algoritma untuk menghitung path. Jarak di-vector routing protokol setiap router tidak memiliki informasi lengkap tentang topologi jaringan. Ini iklan yang jauh dari orang lain dan menerima iklan yang sama dari orang lain. Menggunakan routing iklan ini setiap router populates dengan tabel routing. Pada siklus berikutnya iklan, sebuah router iklan informasi dari tabel routing. Proses ini terus berlanjut sampai tabel routing setiap router memusatkan untuk nilai stabil.

Beberapa protokol ini memiliki kelemahan lambat konvergensi, namun biasanya sederhana untuk menangani dan benar-benar cocok untuk digunakan kecil dengan jaringan. Beberapa contoh dari jarak-vector routing protokol adalah:
Informasi routing Protocol (RIP)
Interior gateway routing protokol (IGRP)
Peningkatan interior gateway routing protokol (EIGRP - Cisco milik)


Link-negara routing protokol

Dalam kasus negara-Link routing protokol, masing-masing node mempunyai informasi lengkap tentang topologi jaringan. Setiap node kemudian secara mandiri menghitung terbaik dari hop berikutnya untuk setiap kemungkinan tujuan di jaringan lokal menggunakan informasi dari topologi. Kumpulan terbaik berikutnya hops bentuk tabel routing untuk node.

Ini berbeda dengan jarak-vector routing protokol, yang bekerja dengan masing-masing node berbagi dengan tabel routing dengan tetangga. Di negara-link protokol, yang lulus hanya informasi antara node adalah informasi yang digunakan untuk membangun konektivitas peta.

Contoh Link-negara routing protokol adalah:
Buka singkat path pertama (OSPF)
Intermediate sistem untuk intermediate sistem (IS-IS)